Selalu
saja ada gemuruh di dada, manakala nama kota itu disebut. Segala
cerita tentang Yogya tak pernah berlalu begitu saja. Ada rasa pedih dan
perih, manakala Yogya
diguncang gempa. Ada rasa sesak menghimpit
dada, manakala Merapi kembali bergelora.
Yogya,
diantara kita memang ada ikatan dalam nyawa dan rasa. Separuh
nafasku memang telah tertinggal disana. Dan akan terus kutinggalkan
disana, tanpa ada sedikitpun niat untuk menjemput dan membawanya
pergi dari sana.
Biarlah
separuh nafasku ikut berjalan mengarungi waktu melangkah bersama
dirimu. Tak banyak yang kuminta, hanya satu keinginan yang semoga selalu
engkau izinkan.
Yogya……
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi,
Bila hati mulai sepi tanpa terobati……
**Sambil kemas-kemas nyiapin ransel. Bareng2 warga Rangkat bersiap untuk rame-rame ngumpul di Yogya**
No comments:
Post a Comment