Thursday, May 17, 2012

TKI Menembus Pegunungan Batu Fujairah UAE (#1)

12906892161109445790
Wilayah Fujairah yang didominasi pegunungan batu yang menjulang
Butuh usaha keras bagi seorang teman untuk bisa meyakinkan bahwa kunjungan ke kota Fujairah ini akan menjadi kunjungan yang berkesan dan mengasyikkan. Bagaimana tidak, lebih dari 400 KM jarak yang harus kami tempuh dari tempat persemedian kami di lembah gurun Habshan. Habshan adalah bagian dari Abu Dhabi yang terletak di sebelah Selatan dari wilayah  Uni Arab Emirates (UAE). Merupakan kawasan gurun pasir yang dibawahnya terdapat kandungan gas dan minyak bumi yang berlimpah.


Dan Fujairah terletak dibagian Utara dari wilayah UAE. Fujairah merupakan wilayah terbesar kelima di UAE yang secara geografis letaknya di teluk Oman.

1290689401794034546
Perjalanan sebelum memasuki kota Fujairah
Sebagai gambaran, UAE terdiri dari tujuh kesatuan wilayah. Yaitu Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al-Quwain, Ras al-Khaimah dan Fujairah. Secara tekstur lahan, wilayah Fujairah sebagian besar adalah terdiri  dari pegunungan batu. Karena ketidak tahuanku, selama ini Fujairah seolah tenggelam oleh gemuruh pembangunan kota modern super metropolitan Dubai dan Abu Dhabi.

Harus ada sebab lain yang bisa dijadikan alasan agar perjalanan dari Selatan ke Utara ini bisa terwujud. Selain tentu saja sebagai alasan untuk refreshing. Merubah atmosfir dari keseharian hidup ditengah gurun pasir untuk sesaat merasakan denyut kehidupan di daerah pegunungan batu.

“Ada banyak komunitas orang Indonesia disana…..

Demikian alasan sang teman, dan ternyata alasan itu menjadi sangat jitu. Rasa penasaran akan kebenaran ucapan itulah yang akhirnya membuat kami berempat setuju melakukan perjalanan ini. Jika ada banyak komunitas orang Indonesia di Dubai ataupun Abu Dhabi, itu sudah tidak aneh lagi. Ada banyak pekerja Indonesia yang mengais rejeki di kedua kota ini. Tapi jika banyak komunitas orang Indonesia di Fujairah, ini adalah hal yang aneh, setidaknya itu menurutku. Kehidupan seperti apa yang mereka lakoni di celah-celah pegunungan batu itu?

Seperti kata pepatah, dimana ada gula disitu ada Semut. Dan ibarat gula, Abu Dhabi dan Dubai adalah sumber gula manis yang sangat menggoda. Apalagi gula manis itu semakin sulit didapatkan di dalam negeri, di Indonesia.  Dimana lapangan pekerjaan semakin sulit didapatkan. Di Dubai ataupun Abu Dhabi, pekerja dari Indonesia ada di banyak bidang. Mereka bekerja di bidang konstruksi, gas dan perminyakan, perhotean, perbankan, kesehatan, finansial, konsultan, transportasi, dan lain-lainnya. Serta kehadiran para TKW yang sumbangsihnya tidak sedikit sebagai sumber devisa negara, telah pula turut menyemarakkan perburuan gula di kedua kota metropolitan ini.

12906897991912357912
Nampang sebentar dengan latar gunung batu
Dari Habshan perjalanan dimulai pada pagi hari sekitar jam sembilan. Setelah mampir di Abu Dhabi, sempat pula menikmati rimba belantara gedung pencakar langitnya di Dubai, perjalanan di lanjutkan lagi. Dari Dubai rute selanjutnya adalah menuju Sharjah, Ajman, dan selanjutnya mengarah ke kota Fujairah. Menjelang kota Fujairah waktu sudah hampir menunjukkan jam tiga sore.

Berbeda dengan kebanyakan daerah-daerah lain di UAE  yang didominasi gurun pasir, menjelang Fujairah akan kita temui pegunungan batu yang menjulang diantara kiri dan kanan jalan. Ternyata Fujairah juga adalah salah satu daerah tujuan wisata para turis dan warga UAE yang bosan dengan suasana metropolitan kota. Ada banyak tempat peristirahatan disepanjang jalan. Sepintas suasana nya menjadi lebih mirip dengan suasana di kawasan Puncak Jawa Barat. Jalan yang berkelok, pedagang buah dan cinderamata dikiri kanan jalan, ditambah lagi cuaca yang dingin dan sejuk karena sudah mulai memasuki musim dingin untuk kawasan UAE.

Pelan-pelan bayangan Fujairah sebagai daerah yang keras dengan pegunungan batu cadas yang menjulangnya menjadi sirna. Tergantikan dengan keindahan, kelembutan, kenyamanan, dan keeksotisan Fujairah. Ditambah lagi ternyata didaerah ini terdapat banyak sekali perkebunan Kurma, pembibitan pohon Bonsai, dan perkebunan Bunga yang dikelola penduduk setempat.

12906879841813026650
Teman seperjalanan…. “Wuiiihh…. serasa di Puncak euy….
Menurut teman seperjalanan yang sebelumnya memang pernah tiga tahun tinggal di Fujairah, pegunungan batu itu adalah asset terbesar dari Fujairah. Batu-batu pegunungan itu mereka hancurkan dan dijadikan bahan bangunan untuk mensuplai pembangunan gedung-gedung pencakar langit di seluruh UAE. Dan hasilnya mereka gunakan untuk membangun kota ini.

Bayangan akan sebuah kota yang sederhana, sunyi, dengan gedung-gedung ala kadarnya terus mendominasi alam pikiranku. Lalu komunitas orang Indonesia disana? Apa yang mereka kerjakan disana? Bukankah lebih menjanjikan jika mencari penghidupan di Abu Dhabi atau Dubai?

Sebentar lagi jawaban dari rasa penasaran itu akan terjawab. Dari kejauhan, dari balik pegunungan batu yang menjulang, dan dari tikungan-tikungan tajam jalan sebelum memasuki kota Fujairah, terlihatlah kota yang tenang itu….


BERSAMBUNG ke bagian-2 (Habis)

No comments:

Post a Comment