Wednesday, May 16, 2012

Diantara Kelopak Gladiol

Rizal Repotter…… nama itu selalu menjadi penghalang kisah cinta Hans. Selalu membuntuti, menempel, dan tiba-tiba menyergap tanpa ampun. Sehingga kisah cinta Hans selalu terombang-ambing tanpa ujung.
Kupu-Kupu Jingga, disaat sayapnya yang tercabik telah Hans rekatkan kembali, harus terbang lepas dari rengkuhan Hans karena terbuai kata-kata “Mmmmuuaaacchhh…..”-nya Repotter yang lebay membuai.
Dan kini sang Kembang, ketika kelopak bunga Gladiol priscilla-nya telah merekah dan siap untuk Hans petik, juga direnggut paksa oleh Repotter.


Hans ingat disaat-saat rukun dengan Rizal Repotter. Kemana-mana selalu berdua. Seperti makan-makan di pondok belakang rumah kakek Astoko Datu. Kala itu mereka belum begitu mengerti akan artinya cinta dari lawan jenis. Mereka hanya tertawa manakala mendengar mas Lala membacakan syair-syair cinta untuk tante jutek, Deasy

Lain dahulu, lain pula sekarang. Manakala keduanya mulai terhipnotis pesonanya cinta gadis-gadis Rangkat, keduanya mulai saling unjuk pesona diri. Persaingan mereka tak ubahnya bagai lakon Tom and Jerry. Mungkin karena persaingan itulah membuat keduanya selalu gagal dan gagal dalam mendapatkan cinta. Sehingga meskipun ECR sudah berjalan tiga episode, keduanya tetap bernasib malang hidup menjomblo.

 1311337903920886772

Menikmati santapan di halaman belakang rumah kakek Astoko Datu


*****
Gladiol Priscilla itu bunga yang sensitif, mas. Dia akan layu jika mahkotanya diambil paksa,” kata Dorma pada Hans yang sedang sedih karena Gladiol Priscilla diambil paksa Rizal Repotter.
“Tapi Gladiol itu kan untukku? Kembang kan sudah berjanji untuk memberikannya padaku…?” Hans masih belum bisa menerima kenyataan.
“Mas, masih banyak Gladiol-Gladiol lain yang belum dipetik di Rangkat. Buka mata lebar-lebar, ada Gladiol Rose Van Lima, Malang Strip, Holland Merah, Holland Putih, Cangkurileung……potong Dorma.
Hans menatap mata Dorma. Secepat kilat Dorma memalingkan mukanya. Hans melihat ada rona merah disitu. Seketika pikiran Hans tertuju pada keindahan bunga Gladiol Holland Merah yang pernah dilihatnya. Yah, sepertinya Hans melihat Gladiol Holland Merah di wajah yang merona itu.

13113386701726021813
Bersama Gladiol Holland Merah…. Hmmmm
*****
“Ehm, cinta itu butuh pengorbanan. Dia tidak hadir serta merta. Cinta hadir melalui proses dan usaha……” demikian petunjuk sang Pujangga Cinta Rangkat, mas Lala.
Sudah seminggu lebih Hans mengikuti jejak Bowo berguru pada sang Pujangga cinta Rangkat. Berbekal petunjuk dan ilmu yang mas Lala ajarkan, kini Hans yakin akan mendapatkan kembali Gladiol Priscilla-nya yang diambil paksa mas Repotter. Apalagi setelah melihat Bowo sukses menggandeng gadis-gadis Rangkat.

*****
“Mas Hans, antarkan Rena ke kecamatan, yah. Rena mau ikut audisi artis ibukota,” suruh Mommy pada Hans suatu pagi.
Rena adalah salah satu gadis Rangkat yang mulai merekah. Hans langsung ingat dengan bunga Gladiol Queen Occer. Bunga berwarna orange dengan susunan floret selang-seling dan berbentuk segitiga adalah bunga idola para Kumbang.
“Sana ganti seragam Hansipnya, jangan kelamaan. Kasihan Rena sudah menunggu dari tadi,” kata Mommy seraya menunjuk Rena.
Hans melihat sekilas kearah sang Gladiol Queen Occer yang menyambutnya dengan senyuman hangat. Ah, benar kata Dorma, ada banyak Gladiol yang siap dipetik di desa ini. Ada sang Kembang dengan pesona Gladiol Priscilla-nya, ada Dorma sendiri dengan kecantikan Gladiol Holland Merahnya, dan sekarang hadir Rena dengan magnet Gladiol Queen Occer-nya.
Bahkan diantara kelopak Gladiol-Gladiol itu, ada Kupu-Kupu Jingga yang terbang rendah diatasnya. Semuanya menunggu untuk dipetik bila tiba saatnya. Asal jangan sampai keduluan atau terhalang oleh Rizal Repotter lagi. Huhhh…

*****
1311340573601693720
Berani nggak Rizal bilang MMMuuuaacchh pada Kupu-kupu Jingga jika ada pak RT..?

*Prosa sebagai bagian dari Episode Cinta Rangkat-3, menyahut postingan, And The Flower goes to… by Ningwang kembang*
**ilustrasi doc. Pribadi dalam Kopdar Rangkat Juli**

No comments:

Post a Comment