Kota tua Palembang, 29 Juni 2011, siang menjelang petang.
“Selamat jalan, mas Hans… selamat jalan Depe… Hati-hati di jalan, titip peluk kangen untuk teman-teman di Yogya…. hiks…”
Sendu, haru, sedih dan bahagia jadi satu. Suara sekdes Desa Rangkat
diujung telepon terdengar melow. Menangis? Mungkin… Bagaimana tidak,
lebih dari satu bulan sekdes Perawan Alas bermimpi
untuk bisa hadir dalam kopdar warga desa Rangkat ini. Segala persiapan
sudah dilakukan dengan semangat empat lima. Berburu tiket promo,
mengatur jadwal kunjungan ke teman-teman imutnya di hutan, perawatan
kulit dan rambut, sampai ngirit super ekstra demi menyisihkan uang jajan
buat ongkos naik andong di Yogya nanti.
Tapi begitu mendekati hari Kopdar Rangkat tanggal 2 & 3 juli 2011,
mendadak semuanya berubah. Sahabat-sahabat imutnya di hutan tiba-tiba
enggan melepasnya. Alhasil, Perawan Alas harus mengubur mimpinya untuk
bertemu teman-teman desa Rangkat di Ganjuran, Yogya.
***
Ganjuran, Yogya, 2 Juli 2011, malam hari dikediaman pak Astoko Datu.
Warga Desa Rangkat bersemangat disekitar api unggun halaman belakang.
Mengelilingi pak Kades Yayok yang sedang membakar jagung. Diiringi
alunan puisi pujangga Rangkat, Lala Sangkak.
Sesekali diselingi nasihat dan petuah yang sejuk dari bapak tercinta
Astoko Datu. Suasana tambah semarak dan akrab ketika teman-teman
komunitas Canting ikut bersila berdiskusi ringan.
Dari ruang depan……
“Hoooooiii… bu sekdes datang…… Perawan Alas keluar hutan….”
Haru, seru, dan hujan tangis bahagia meledak seketika. Linangan air mata menggenang di pelupuk mata bu Kades Mommy, Bunda Selsa, dan Jingga. Perawan Alas akhirnya pulang. Memenuhi panggilan dari bapak tercinta, si tuan rumah Ganjuran.
Kehangatan pak As telah memanggilnya untuk pulang ke Ganjuran, meskipun cuma untuk satu malam.
***
Di pos ronda, Hans menghisap rokok Djaja pemberian Bowo Bagus. Hatinya tenang, adik yang ditunggu telah datang. Setelah menempuh perjalanan panjang dari palembang.
(Bersambung dalam episode “Yang Terkenang Dari Ganjuran”, monggo… siapa yang mau melanjutkan)
No comments:
Post a Comment