Thursday, May 17, 2012

Ekspresikan Peran Dalam Merangkai Kata




 
Apa jadinya jika orang yang selama ini anda cintai ternyata di isukan menjalin hubungan dengan orang lain. Meskipun belum memergoki secara langung, namun berdasarkan orang-orang sekitar, semuanya mengindikasikan dugaan itu benar. Sakit hati sekali bukan?

Atau ketika anda dituduh sebagai biang kerok dari rusaknya hubungan harmonis rumah tangga orang lain. Apa yang akan anda perbuat? Jika memang tuduhan benar, mungkin anda akan senyum-senyum sendiri. Tapi kalau itu tidak benar, tentu anda akan mati-matian membantah tuduhan itu.

Lalu bagaimana pasangan yang menjadi bulan-bulanan isu tersebut? Bagaimana mereka akan bertindak? Semuanya terserah pada anda. Kok terserah pada anda? Yah, karena anda sendirilah yang akan melakoninya sebagai pemeran sekaligus sutradaranya.


Memerankan peran anda sendiri dengan skenario yang anda ciptakan sendiri, dan dengan karakter yang anda inginkan sendiri, adalah salah satu keunikan bermain peran yang komunitas penulis Desa Rangkat tawarkan.

Adalah “Episode Cinta Rangkat” atau disingkat dengan “ECR”, suatu program menulis cerita bersambung yang saat ini sedang dimainkan oleh komunitas penulis Desa Rangkat. 



13036778871989785221 


Tidak ada yang mengarahkan agar alur disetiap postingannya harus sesuai dengan tujuan si pemosting sebelumnya. Semuanya bebas mengarahkan alur sesuai dengan keinginan si pemosting terakhir. Yang perlu diperhatikan hanya keseuaian latar, nama, peran, dan masalah yang sedang terjadi.

Contohnya, jika di alur cerita sebelumnya disebutkan bahwa Selsa adalah bu RT di Desa Rangkat yang bersuamikan pak RT Ibay, maka alur ceritanya harus mengikuti peran yang sudah berjalan. Jangan sampai mengubah peran dipostingan selanjutnya bahwa Selsa adalah pemilik warnet yang sedang mencari jodoh. Tentunya akan membuat bingung penulis fiksi selanjutnya.

Dalam ECR banyak kekusutan yang terjadi layaknya sebuah sinetron. Misalnya, A menyatakan cinta pada B. Dan B menyambut cinta A sambil melirik C. Disaat bersamaan C juga diam-diam menyukai D yang sebenarnya adalah kekasih A. D juga tidak tinggal diam, dengan pesonanya berusaha menarik perhatian E. Padahal E sudah punya pasangan F yang baru bubaran dengan C. Terus…… terus dan terus……

Begitu seterusnya hingga kekusutan itu terjadi. Tapi benang merah dari kekusutan ini pada akhirnya akan terurai. Salah satu ciri khas ECR ini adalah, alur ceritanya dimainkan dengan lebay dan aduhai.

Berarti untuk ikut bermain di ECR harus cari-cari pasangan dong? Tentu saja tidak. 

Banyak peran yang bisa dimainkan untuk turut berperan serta. Lihatlah apa yang diposting pak Odi sebagai guru di Desa Rangkat. Dengan perannya sebagai pendidik, pak Odi berusaha memberikan nilai pendidikan pada warga.

Atau bisa juga seperti Depe Kecil yang memerankan sebagai anak kecil di Desa Rangkat. Dengan cirri khasnya sebagai anak kecil yang menggemaskan, Depe Kecil berusaha menambah kusut kisah cinta di Desa Rangkat.

Atau seperti Ki Dalang Edi Siswoyo, melalui keahliannya memainkan wayang, Ki Dalang sukses terseret arus cinta kusut di ECR.

Pokoknya ekspresikan peran anda di dalam alur ECR sesuai dengan karakter dan peran anda. Tulisan andapun tidak selamanya harus berupa prosa, bisa juga berupa puisi. Asal temanya sesuai dengan alur cerita yang sedang dimainkan. Inilah uniknya bermain peran di ECR.



13036782331921376927 

Selain fiksi di ECR yang saat ini sudah masuk ke ECR episode ke-3, pernah juga dimainkan “Episode Katar”.  Yaitu episode yang memposting tulisan fiksi dalam rangka pemilihan Ketua Karang Taruna Desa Rangkat. 

Di akhir “Episode Katar” telah diangkat HM Zwan dan Reynando sebagai duet ketua Karang Taruna Rangkat. Bersamaan dengan acara pelantikan Ketua Karang Taruna, di angkat juga Sekretaris Desa Acik dan juga pengankatan Dorma sebagai Hanip wanita di Desa Rangkat. 

Dan dalam rangka mensukseskan peringatan hari Kartini, desa Rangkat juga melaunching acara yang bertajuk “Puisi Kartini Rangkat”. Semua puisi yang bertemakan Kartini diposting pada tanggal 21 April 2011. 

Meskipun demikian, tulisan-tulisan yang dipublish dari komunitas penulis Desa Rangkat bukan hanya tulisan-tulisan fiksi. Tulisan berbentuk opini atau reportase juga kerap dilahirkan dari komunitas ini. Memang secara prosentase, tulisan berbentuk fiksi prosa dan puisi lebih dominan muncul. Karena memang sebagian besar penulis adalah penggemar dan penikmat fiksi yang karya-karya nya kerap menghiasi blog Kompasiana ini.


*******


1303678409897875382 
 
Sebagaimana desa-desa di alam nyata pada umumnya, Desa Rangkat juga memiliki struktur organisasi pemerintahan masyarakat desa. Yang peran dari masyarakat desa nyata itu diperankan secara maya oleh para anggota komunitas itu sendiri. 

Ada peran sebagai pak Kades dan bu Kades, Sekretaris Desa, ketua Karang Taruna, pak RT dan bu RT, Hansip, Bidan Desa, Petugas Arsip, Penyiar radio Rangkat, Reporter Rangkat TV, tukang pijat keliling, penyair jalanan, penjual gado-gado, janda kembang, juragan Kepiting, anak kecil yang hobi bermain bola, anak kos desa Rangkat yang bercita-cita jadi artis, serta banyak lagi peran yang ditentukan sendiri oleh anggota komunitas itu. Anda bebas menentukan peran anda sesuai dengan karakter dan keinginan anda.

Melalui peran yang dimainkan melalui kata-kata, akhirnya tercipta suatu kedekatan satu sama lainnya. Dan dari kedekatan itu akhirnya tumbuh rasa persaudaraan. Antara satu penulis dengan penulis lain yang tergabung dalam Komunitas Desa Rangkat terasa sangat dekat sama lain. Ini terasa ajaib, karena meskipun di dunia maya seakan merasakan kehidupan yang sesungguhnya seperti di alam desa yang nyata.

Salah satu bukti dari kedekatan itu adalah dengan beberapa kali di adakannya kopi darat sesama anggota. Dan setiap kali kopi darat terjadi, maka panggilan yang digunakan adalah panggilan yang biasa dipakai dalam bermain peran.

Maka pada saat kopdar, nama-nama peran di desa Rangkat akan lebih populer ketimbang nama asli penulis. Seperti pak Kades dan bu Kades, pak RT dan bu RT, mas Hans (Hansip), Kembang (singkatan dari Janda Kembang), Bocing (Bocah Ingusan), pak guru Odi, Bunda Nyimas pemilik warnet, neng Sekdes, bu Dokter Dwee, mas Lala penyair, mas Repot-ter (wartawan yang suka repot sendiri), serta masih banyak lagi nama-nama peran di Desa Rangkat lainnya.

Mari, ekspresikan peran dan karakter anda melalui rangkaian kata bersama Desa Rangkat.
Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa (DESA RANGKAT)




No comments:

Post a Comment