“Jadi nama Bapak…. Om Garong…?” dokter Dewi bertanya.
“Iya…,” jawabnya.
“Terus nama anaknya? Umurnya…?”.
“Fahmi, umurnya tujuh tahun”.
“Oke….
Bilang Fahmi, besok pagi-pagi jangan kesiangan yah,” kata dokter Dewi
sambil menyerahkan sebuah bungkusan berisi sarung, baju koko, dan peci
putih.
Hati Om Garong berbinar, membayangkan anak semata wayangnya besok akan begitu gagah mengenakan itu semua.
Keesokan harinya.
“Fahmi
pakai baju yang ini saja, Pak…” Fahmi menolak sambil mengenakan baju
dan celana kumal, serta topi caping yang biasa digunakan untuk membantu
Bapaknya memulung.
“Kalau
sunatan massal, biasanya banyak plastik botol minuman berceceran. Habis
disunat Fahmi mau langsung memulung…!!” tambah Fahmi yakin.
___________________
*
Ada banyak Fahmi-fahmi kecil lainnya di negeri ini. Yang harus
berjibaku untuk bertahan hidup. Masa kanak-kanaknya harus mereka jalani
dengan beban yang tak sebanding dengan umur mereka. Namun kesusahaan dan
beban yang mereka pikul tidak membuat mereka patah semangat. Mencari
dan menjemput rejeki yang halal adalah hari-hari mereka.
** Beberapa FF 100 kata lainnya dalam peran sosok yang dilakonkan oleh Fahmi: Fahmi Tahu Jalan Pulang (by Hans), Fahmi Kecil dan Ganco Pengais Rejeki (by Hans), Shalat Dulu, Nak (by El Fietry Jamilatul Insan)
DESA RANGKAT adalah
suatu komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam tulis
menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan
bermain fiksi bersama kami.
* image logo from dokumen DESA RANGKAT
No comments:
Post a Comment