Entah
sudah berapa kilometer kaki telanjang Fahmi melangkah. Berjalan pelan,
sesekali setengah berlari. Susul menyusul dengan langkah kaki sang
Bapak. Butiran keringatnya mengumpul di ujung dagu.
Terik
matahari tidak sedikitpun menyurutkan semangat bocah tujuh tahun itu.
Meski otak kecilnya masih begitu sulit untuk mengingat jalan-jalan yang
mereka lewati.
“Sudah capek, nak…? Istirahat dulu, yuk…” ajak sang Bapak.
“Tanggung, Pak. Baru dapat sedikit….” sahut Fahmi.
“Yo, wis… Kalau capek bilang yo, nak…”
Keduanya
terus melangkah, dengan ganco pengait dan karung kumal di pundak
masing-masing. Tak satupun tong sampah di perumahan itu mereka lewatkan,
berharap ada gundukan rejeki yang bisa dikais disitu.
___________________
DESA RANGKAT
adalah suatu komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam
tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan
bermain fiksi bersama kami.
* image logo from dokumen DESA RANGKAT
No comments:
Post a Comment