Adalah Kim Foeng,
yang biasa dipanggil Cicie Kim. Sudah sebulan ini Cicie Kim membantu
Aa` Kades Hans dan jajarannya di kantor desa Rangkat. Dia adalah seksi
bantu membantu. Kadang membantu mengarsipkan dokumen-dokumen desa.
Kadang membantu menyusun program-program kegiatan desa. Dan
kadang-kadang membantu Aa` Kades menyusun dan menata rangkaian-rangkaian
Gladiolnya yang kini mulai berkurang.
Adalah Rizal,
si pemilik sekaligus reporter Rangkat TV yang merasa kegerahan dengan
kehadiran Cicie Kim di kantor desa. Bagaimana tidak, bulan lalu Rangkat
TV pernah menawarinya pekerjaan sebagai Public
Relation. Tapi Cicie Kim
menolaknya dengan alasan masih pikir-pikir dulu. Padahal berbagai
fasilitas sudah Rizal siapkan, termasuk antar jemput gratis bagi Cicie
Kim akan dilakukan Rizal sendiri.
Adalah Fahmi,
lajang yang biasa dipanggil OM GARONG pemilik grup Orkes Melayu Gerobak
Dorong. Dia juga sama seperti Rizal, sama-sama kegerahan. Beberapa saat
lalu ketika biduan grup orkesnya memilih keluar karena sepi dari job,
pernah mengajak Cicie Kim untuk bergabung. Tapi Cicie Kim tegas menolak,
dengan alasan OM GARONG tidak memberikan kejelasan masa depan.
Tapi
ketika Aa` Kades Hans mengajaknya untuk bergabung di kantor desa,
dirinya langsung menyambut. Ada apa gerangan…? Keduanya saling bertanya
dalam geram.
“Dasar Aa` Kades sialan, dulu si Aciek, Asih, Dorma,
sekarang Cicie Kim yang diajak ke kantor desa…. Bisa-bisa semua dara
cantik Rangkat direkrut ke kantor desa. Benar-benar menyebalkan…” gerutu
Rizal.
“Iya… Nanti yang tersisa cuma Ponky…..…” sahut Fahmi sama kesalnya.
*****
“Tuh…. Tanya saja sendiri sama orangnya….” Kata Hans ketika menerima Rizal dan Fahmi di kantor desa.
Cicie Kim Foeng tersenyum, lalu setelah sekian lama akhirnya dia menyahut dengan jawaban yang cukup diplomatis.
“Bagiku bekerja dan mengabdi dimana saja adalah sama. Asalkan aku bisa memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarku. Kantor desa ini penuh cinta, penuh kehangatan, dan penuh dengan kepedulian… maka disinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala, dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok….” Cicie Kim berkata penuh makna.
Rizal
repotter dan Fahmi OM GARONG menunduk, merenungi, dan mencamkan
kata-kata Cicie Kim barusan. Sejurus kemudian mereka memandang Hans
bersamaan sebelum akhirnya berpelukan. Yah, mereka semua (minus Cicie Kim tentunya) akhirnya berpelukaaaaaaann….
******
Dalam rangka
pemanasan menjelang kegiatan “Ramen” atau “Rangkat Menulis” yang akan
digelar pada 10 sampai 13 Januari 2012. Untuk pendaftaran dan info
selengkapnya silahkan klik disini.
No comments:
Post a Comment