Rizal
beringsut bergeser duduk lebih mendekat pada Kembang, mengikuti
instruksi pak Penghulu. Beberapa saat lagi proses ijab qabul untuk
mempersatukan keduanya akan segera dimulai. Para saksi dan sesepuh mulai
duduk melingkar disekitar mereka. Dua syaf dari kedua mempelai, ibu-ibu
dan gadis desa Rangkat duduk dengan anggunnya.
Anggota
panitia acara ijab qabul juga sudah siap. Pak Ibay selaku pembawa acara
telah memegang mikrophonenya. Bowo telah siap dengan kameranya. Sekdes
Acik juga siap dengan catatan susunan acaranya.
Para
pemuda desa duduk disebelah kiri dekat mimbar. Kepada para pemuda ini
Rizal tersenyum penuh kemenangan. Karena diantara para kumbang-kumbang
desa Rangkat yang berusaha mendekat, ternyata hanya kepada dirinya cinta
milik Kembang berlabuh.
*****
Huuffftt……
Rizal terdiam merenung tanpa ekspresi. Wajahnya berkerut memikirkan sesuatu.
Huuffftt……
Tiba-tiba dia beranjak pergi sambil bersungut kesal. Setelah meng-klik “CANCEL” pada layar laptopnya. Entah kenapa tiba-tiba dia memutuskan untuk tidak memposting tulisan fiksinya yang berjudul “Pernikahanku Dengan Kembang”. Mungkin dia merasa fiksinya terlalu lebay.
No comments:
Post a Comment