Layaknya
sebuah desa yang nyata, ketika menggelar hajatan ataupun kegiatan desa
yang melibatkan semua warganya, maka seluruh warga desanya akan sibuk
bahu membahu mensukseskan hajatan itu. Begitupun yang terjadi di DESA
RANGKAT (DR) dua bulan terakhir ini. Kegiatan warga (baca; Anggota
Komunitas) DESA RANGKAT untuk berbagi kasih dan kepedulian dengan
mendirikan taman bacaan yang diberi nama “Pojok Baca Rangkat” disambut
dan diapresiasi sangat luar biasa oleh seluruh anggotanya.
Dan segala dukungan, sokongan, dan
sumbangsih semua anggota Komunitas DR, maka kemarin pada hari Sabtu
tanggal 14 April 2012 taman bacaan ini berhasil diresmikan. Taman bacaan
ini didirikan di Yayasan Dulur Salemburyang
berlokasi di Jl. Raya Serdang Kulon, Rt.09/06 No. 20, Kp. Serdang, Desa
Serdang Kulon, Kec. Panongan, Tangerang Banten. Suatu yayasan yang
peduli pada anak-anak yatim piatu dan masyarakat yang kurang mampu.
Sedikit mengulas kembali tentang apa dan
siapa DESA RANGKAT itu. Desa Rangkat adalah akronim
dari Diskusi ElokSarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa. Anggotanya
adalah para penulis, pembaca, dan orang-orang yang mempunyai minat dalam
hal tulis menulis. Sebagian besar adalah para Kompasianer, namun
belakangan banyak juga teman-teman yang berasal dari blog-blog selain
Kompasiana yang ikut bergabung.
Desa Rangkat adalah desa yang maya,
dalam artian bukanlah desa yang sesungguhnya seperti di alam nyata.
Namun dalam perkembangannya, Desa Rangkat membentuk jati diri
seolah-olah adalah desa yang nyata. Yaitu dengan melengkapi identitas
desa dengan perangkat dan sosialita kehidupan desanya. Maka tak heran
jika di Desa Rangkat ada Kepala Desa, Sekretaris Desa, Sekretaris
pribadi Kades, guru desa, pengamat desa, pak RW, pak RT, penulis novel
desa, Dalang desa, penjual keripik, penjual bunga, tukang antar surat
desa, sesepuh desa, paman petani, penyiar radio desa, pengusaha TV,
reporter desa, bahkan juga ada janda kembang desa dan playboy desa, yang
diantara anggota Komunitas Desa Rangkat menyebutnya dengan peran.
Tentunya ada ratusan peran yang dimainkan di desa ini.
Kenapa peran ini begitu penting? Karena
melalui peran inilah anggota Komunitas DR memainkan atau menciptakan
tulisan-tulisan fiksi yang banyak diposting di Kompasiana dengan tag; “desarangkat” ataupun “desa rangkat“.
Semuanya boleh bergabung dan menentukan peran dirinya masing-masing.
Saat ini jumlah anggota yang bergabung dalam Komunitas ini adalah
sekitar 430 orang. Semuanya mewakili peran yang sesuai dengan karakter
tulisannya masing-masing. Dari permainan peran ini, satu buah buku fiksi
kolaborasi telah berhasil diterbitkan. Yaitu buku yang berjudul “Untaian Aksara Maya Terjalin Nyata”.
Buku yang berisi cerita tentang kehidupan sehari-hari masyarakat desa
yang sebelumnya pernah dipostingkan di Kompasiana. Silahkan klik link DESA RANGKAT ini untuk mengenal Komunitas lebih dekat.
Pojok Baca Rangkat lahir dari ide-ide maya. Sama halnya dengan kegiatan Komunitas DR di Yogya pada Juli tahun lalu.
Yaitu kegiatan berbagi kasih di Panti Asuhan di Ganjuran Yogyakarta
pada saat kopi darat akbar pertama Desa Rangkat. Semuanya berasal dari
maya, desa yang maya, peran yang maya, imajinasi yang maya. Namun wujud
dan tindakan nyata melalui kehadiran Pojok Baca Rangkat ini setidaknya
telah sedikit membuktikan bahwa Desa Rangkat adalah nyata.
Terimakasih teman-teman Rangkaters dan
Kompasianer yang telah mendukung, menyokong dan bahu membahu membantu
beridirinya taman bacaan ini. Tanpa dukungan kalian, proyek pendirian
taman bacaan ini tetaplah hanya mimpi dan angan-angan maya. Tapi karena
kalianlah kita bisa membuatnya menjadi nyata. Terimakasih juga untuk
teman-teman dari Kampung Fiksi dan teman-teman di Spasi. Kabar baik dari
rekan Kompasianer Winda Krisnadefa,
bahwa Pojok Baca Rangkat termasuk dalam daftar yang akan menerima buku
“Peri-peri Yang Bersayap Pelangi” yang baru saja dilaunching.
Terimakasih untuk teman-teman di Spasi, cc; Punky Prayitno, sukses untuk kalian semua.
Berikut beberapa foto dari kegiatan Launching Pojok Baca Rangkat pada hari Sabtu tanggal 14 April 2012 kemarin.
Salam hangat, from RANGKAT with love.
No comments:
Post a Comment