Sudah
seminggu ini setiap sore anak-anak desa Rangkat selalu menyelinap ke
kebunnya kang Inin. Mereka menyelinap untuk menemui dan mengajak bermain
si embek Jack. Kambing lucu kepunyaan bunda Imels yang sengaja
diungsikan dari keramaian desa. Kerena akhir-akhir ini bunda Imels
merasa terganggu karena si embek Jack sering terus-terusan mengembik
tanpa sebab.
Namun
setelah seminggu berada di kebun kang Inin, tingkahnya si embek Jack
tetap sama. Masih terus mengembik tanpa sebab. Baru mau berhenti
mengembik pada sore hari, ketika anak-anak datang menemui dan
mengajaknya bermain.
Akhirnya
kang Inin mengundang Ki Dalang Edi untuk datang ke kebunnya. Ki Dalang
Edi diharapkan bisa membantu menenangkan si embek Jack. Karena selama
ini diketahui Ki Dalang Edi bisa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk
lain selain manusia. Ki Dalang Edi datang bersama si empunya embek Jack,
bunda Imels. Bertiga mereka segera menuju ke kebun dimana si embek Jack
berada.
Si
embek Jack masih terus mengembik tiada henti. Namun sungguh ajaib,
begitu Ki Dalang Edi menghampiri dan mengelus kepalanya, si embek Jack
langsung berubah menjadi tenang. Ki Dalang mendekatkan mukanya pada si
Jack, dan mereka terlihat seperti saling berbisik mesra.
Dan
semakin ajaib, ketika terlihat Ki Dalang mengangguk-angguk diikuti si
Jack. Lebih dari sepuluh menit kedua makhluk itu seolah berkomunikasi.
Sebelum akhirnya Ki Dalang menepuk-nepuk muka si embek Jack.
“Masalahnya gampang, si embek Jack cemburu….” kata Ki Dalang Edi akhirnya.
“Cemburu…? Apa maksudnya, Ki…?” bunda Imels penasaran.
“Akhir-akhir
ini bunda Imels terlalu sibuk memikirkan persiapan ulang tahun desa
kita bulan depan. Setiap hari sibuk sana-sibuk sini, bikin itu-bikin
ini, semuanya untuk persiapan ulang tahun desa kita. Nah, si embek Jack
merasa tidak diperhatikan. Padahal bulan depan si embek Jack juga
berulang tahun….” jelas Ki Dalang Edi sambil tersenyum.
Bunda Imels akhirnya juga tersenyum setelah tahu apa yang terjadi.
“Maafkan akoe yah, Jack. Akoe sampe loepa kalao dikaoe juga ultah boelan depan….” hibur bunda Imels.
No comments:
Post a Comment