Kemarin
aku memang miskin, tak punya apa-apa. Jangankan rumah dengan ruangan
yang mewah, tidurpun aku numpang di pos ronda. Tapi hari ini, tepatnya
pagi ini. Aku bisa berada di ruang yang sungguh sempurna. Tak boleh ada
orang lain disini kecuali aku.
Kunikmati
semua fasilitasnya seorang diri. Sementara kalian, yang biasanya selalu
mencemoohku, kini harus berbaris diluar sana. Kudengar teriakan kalian
yang memelas dan menggerutu, berharap segera menikmati privasinya
ruangan ini.
“Hans…,
ngapain aja loe di dalam? Ini WC umum, wooi…… Di luar sudah
ngantri……!!” kudengar makian Rizal Repot-ter geram menahan hasrat.
No comments:
Post a Comment