Mana senyum hangatmu? Yang selalu kunikmati disetiap pagiku?
Mana sapaan mesramu? Yang selalu kudapatkan disetiap siangku?
Mana wejangan bijaksanamu? Yang selalu kucamkan disetiap malamku?
Seminggu sudah aku tak menemukan semua itu. Yang ada hanyalah tatapan pahit, sepahit kopiku pagi ini.
Apa yang salah dengan diriku…?
Kutatap
kalender di dinding kamar kos-ku. Sama seperti hari-hari kemarin,
kembali kulingkari tanggalan hari ini. Tujuh lingkaran sudah kutoreh
disitu.
Ahh, sudah lewat seminggu aku belum bayar uang kos.
“Bapak kos sayang, maafkan aku yah”.
No comments:
Post a Comment