Kubawa
nampan makananku mengelilingi resto cepat saji ini. Terlambat
sedikit saja, bisa tidak kebagian tempat duduk. Kulemparkan pandangan
ke seluruh ruangan. Ah…… ada satu kursi kosong di dekat pintu
keluar.
Eng ing eng…. Langkah pun berayun menuju kesana.
“Sorry, bang… ada orangnya. Tuh lagi cuci tangan…” kata mbak manis di kursi sebelah.
“Ooohh……….” Aku mengeluh pasrah.
“Coba di sebelah sana, bang….. sudah agak kosong, tuh…” sapa pelayan sambil menunjuk sudut di dekat jendela.
Yup,
benar. Di pojok dekat jendela, terhalang rimbun bunga plastik. Satu
meja dengan empat buah kursi. Dua kursi telah terisi, dua kursi masih
kosong. Sepasang ABG duduk bersebelahan. Cuma dua botol air mineral diatas meja. Tanpa makanan, tanpa cemilan.
Dua
ABG menyambutku dengan cemberut. Acara saling pegang tangan seketika
terputus. Sang cewek menarik tangan dengan muka berona merah. Si
cowok tergagap dengan muka kurang ramah. Aku hadir tanpa mereka duga.
Sialan ini orang, mungkin begitu umpat mereka.
“Permisi……………” sapaku ramah sambil melabuhkan pantat di kursi seberang si cewek.
“Yuk, mari makan……” ajakku ramah pada keduanya.
Tidak
ada sahutan, yang ada hanya tatapan sinis dari si cowok. Ah, peduli
amat. Ini tempat makan, bukan tempat orang pacaran. Maaf yah kawan,
aku hadir diantara kalian. Bagiku sekarang waktunya makan. Reality show pegang tangan kalian di selang iklan sebentar.
No comments:
Post a Comment