“Gimana persiapan pencalonannya jadi ketua TARKA?” tanya Hans ketika si Bocah mendekat.
Bocah Ingusan tidak langsung menjawab. Matanya melirik kearah Rey
yang berusaha menguping pembicaraan. Merasa diperhatikan, Rey berusaha
terlihat seolah-olah tidak perduli. Keduanya memang sedang bersaing
akhir-akhir ini. Bersaing menebarkan pesona demi menarik simpati.
Rey dan Bocah Ingusan adalah dua dari beberapa orang kandidat yang akan maju dalam pemilihan ketua Karang Taruna Rangkat nanti. Rizal Falih,
sang repot-ter sekaligus merangkap wartawan Rangkat TV, pernah
dihubungi keduanya agar meliput acara launching pencalonan mereka nanti.
“Nanti
aja yah mas, jawabannya. Menurut penasihat spiritualku, belum saatnya
aku menjawab semuanya,” jawab sang bocah diplomatis seraya meninggalkan
Hans dan Rey.
“Mana berani si Bocah Ingusan ikutan maju mencalonkan diri, mas,” kata Rey tiba-tiba.
“Kenapa nggak berani? Bocah Ingusan juga siap bersaing kok,” Hans keheranan.
“Skandal
tentang kehamilan Dewa kan belum selesai, mas. Bocah Ingusan kan
satu-satunya tertuduh yang diduga menghamili Dewa,” jawab Rey kalem.
Hans kembali teringat kejadian beberapa waktu lalu. Suatu kejadian menghebohkan di salah satu Episode Cinta Rangkat. Disitu Dewa,
si tukang obat desa Rangkat, ketahuan hamil setelah dicolek sang Bocah
Ingusan. Dan sampai sekarang skandal kehamilan itu masih menggantung.
Menyisakan Dewa dengan mual-mualnya.
Hmm… Jika tidak mau skandal Dewagate ini menjadi batu sandungan, Bocah Ingusan harus segera mengklarifikasi kasus Dewagate ini sebelum me-launching program pencalonan dirinya.
**
***Kolaborasi fiksi dalam rangka pekan kampanye pemilihan ketua Karang Taruna Rangkat sebelumnya:
No comments:
Post a Comment