Dari pagi kok orang-orang pada sibuk ya? Lewat di depan pos Hansip pun semua tergesa-gesa. Depe Kecil bolak-balik nganterin surat cintanya Kembang kayak pak Pos. Mas Repotter mondar-mandir kerumah Kembang. Terus, barusan Dewa juga tergesa-gesa lewat sambil nenteng map lamaran calon ketua Karang Taruna Rangkat. Bocah Ingusan pun cuma mampir sebentar. Habis nempelin brosur “Kampanye Putih”-nya di pos Hansip langsung cabut lagi.
Tapi kemana si Rey? Biasanya jam segini dia ada di pos Hansip untuk latihan berpidato. Hans kesepian sendiri di pos. Dipandanginya kaos kaki hasil pemberian salah satu calon ketua KATAR, mbak Zwan. Hmm, Hans mengerti sekarang, mungkin semua pada sibuk menjelang pemilihan ketua KATAR nanti.
Benar
saja, ditempat berbeda ternyata masing-masing calon sedang sibuk
menyiapkan strateginya masing-masing. Zwan, sedang sibuk mengepak-ngepak
kaos kaki hasil pesanannya. Kaos kaki itu akan segera di distribusikan
pada para pendukungnya.
Elvarita,
calon lainnya meskipun masih merahasiakan strategi kampanyenya,
ternyata juga sedang sibuk mengkoordinir ibu-ibu untuk pembuatan Pempek.
Melalui Pempek dia mencoba menggaet para pemilihnya. Tidak ketinggalan
juga si Bocah Ingusan, selalu berkeliling desa menyebarkan selebaran
kertas “Kampanye Putih”-nya.
Rey,
salah satu calon ketua juga ternyata tidak mau ketinggalan. Melihat
perkembangan politik yang setiap saat berubah, Rey segera mengambil
langkah antisipasi. Dengan cara mendekati pak Kades Yayok secara personal. Tidak tahu apa tujuannya mendekati pak Yayok. Tapi untuk apalagi kalau bukan untuk mencari dukungan?
Hmm… boleh juga usaha si Rey. Tapi hati-hati yah Rey, jangan sampai lobi nya melanggar aturan yang sudah ditetapkan Panwaslu.
No comments:
Post a Comment