Arif
Suyono adalah nama lengkapnya. Namun gelandang serang timnas yang bulan
depan tepat berusia 27 tahun ini biasa disapa dengan nama karib
“Keceng”. Disapa dengan panggilan Keceng karena badannya yang terbilang
kurus dengan tinggi 170 cm dan berat badan 60 kg.
Pada kejuaraan AFF Suzuki cup 2010 ini
perannya di timnas terasa sangat menonjol. Terlebih setelah Indonesia
mengalahkan Thailand pada laga pamungkas penyisihan group A 4 Desember
lalu. Masuknya Arif “Keceng” Suyono menggantikan Oktavianus Maniani,
seakan memecah kebuntuan serangan-serangan timnas. Kecepatannya sangat
luar biasa, ditambah lagi dengan kemampuannya mendrible bola melewati
kaki pemain lawan.
Memang
pada pertandingan itu Arif tidak menyumbangkan gol. Tapi satu gol yang
akhirnya sebagai penentu kemenangan Indonesia malam itu adalah hasil
akselerasinya.
Menusuk dari sektor kanan pertahanan
lawan, Arif melewati dua pemain lawan tanpa bisa dihentikan. Setelah
mendapat sedikit ruang kosong, Arif mencoba menendang bola kearah
gawang. Tapi bola justru tertahan tangan pemain belakang Thailand,
Panupong Wongsa. Dan wasit pun mengkartu merahkan Panupong Wongsa dan
menunjuk titik putih sebagai hukuman pinalti yang akhirnya sukses di
algojoi Bambang pamungkas.
Berposisi sebagai pemain sayap, Arif
diposisikan sebagai pengganti Muhammad Ridwan atau Oktovianus Maniani
yang lebih dipilih pelatih Alfred Riedl sebagai pemain utama. Namun
bukan berarti Arif kalah kelas dibanding dua rekannya itu.
Terbukti ia selalu sukses mengemban
kepercayaan dari Riedl ketika ia diturunkan. Dua gol sudah dihasilkan
pemain Sriwijaya FC ini, masing-masing satu ke gawang Malaysia dan Laos,
dan aksinya pun terhitung apik bagi pemain yang tak bermain sejak awal.
Pantaslah jika gelar super sub diberikan padanya.
Lahir
di Batu, Malang, jawa Timur pada 3 januari 1984, Arif Suyono mengawali
kiprahnya sebagai pemain klub professional pada usia 19 tahun bersama
Persema Malang pada tahun 2003 sampai 2004. Setelah itu Arif bergabung
dengan Arema Malang selama empat tahun mulai tahun 2005 sampai dengan
2009. Di klub ini, Arif ikut menghantarkan Arema Malang menjuarai piala
Copa Indonesia dua kali berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006.
Dan mulai tahun 2009 sampai dengan
sekarang, karena kontribusi Arif Suyono yang sangat dominan membuat
manajemen Sriwijaya FC tidak sudi untuk melepasnya. Hingga kini Arif
masih merumput bersama klub Sriwijaya FC.
Karirnya sebagai pemain tim nasional
PSSI sebenarnya sudah terbilang cukup lama. Arif sempat menjadi anggota
PSSI U-19, PSSI U-23 pada tahun 2007, dan PSSI senior mulai tahun 2008.
Keberhasilannya mengenakan kostum berlogo Burung Garuda sesungguhnya
tidaklah mudah. Semua itu dicapainya melalui proses panjang yang
melelahkan.
Arif “Keceng” Suyono, menekuni sepakbola
berangkat dari hobi dan kecintaannya pada cabang olahraga ini. Semasa
kecil Arif mulai mengasah kemampuan dan talentanya bersama klub daerah
SSB UNIBRAW 82 Malang, kemudian bergabung dengan PS Putra Jaya Batu.
Kemampuannya semakin terasah ketika dirinya mulai dipanggil Arema Junior
dan kemudian Persema Junior.
Kini,
Arif semakin mantap meyakinkan dirinya bahwa sepakbola adalah jalan
hidupnya. Sesungguhnya ada banyak Arif-Arif lain di pelosok-pelosok
daerah yang talentanya sangat tajam. Namun karena keterbatasan
kesempatan, maka talenta-talenta muda itu seolah hilang termakan usia.
Go go go Arif…….. Sayap Garuda harus lebih lebar mengepakkan sayapnya. Terbanglah setinggi-tingginya bersama Garudaku….
No comments:
Post a Comment