Praaang……
Paman petani melemparkan cangkulnya. Mas Hans yang sedang melatih Sinar, si anak SD Rangkat bermain catur terkaget. Sinar
yang ketakutan langsung berlindung di belakang mas Hans. Serasa ada
yang hangat membasahi baju seragam mas Hans. Ah, anak itu selalu saja
ngompol kalau sedang ketakutan seperti ini.
“Mas Hans, lihat mas Lala sama Uleng nggak lewat sini tadi?” paman petani bertanya, mimik mukanya dingin.
“Nggak, paman. Dari tadi aku nggak lihat ada Uleng sama mas Lala lewat sini,” sahut mas Hans heran.
“Sinal
lihat……, Sinal lihat, paman. Tadi om Lala sama tante Uleng di depan
walnet bunda Nyimas, lagi makan maltabak telol” tiba-tiba Sinar yang
sudah hilang rasa kagetnya menyahut dengan “R” nya yang cadel.
“Hah? Benar Sinar lihat?” paman petani kembali bertanya.
“Sueeell, paman,” sahut Sinar sambil mengacungkan jarinya.
Paman
petani terdiam, mas Hans menjadi bingung sekarang. Kok mas Lala makan
martabak telor berduaan dengan Uleng? Bukankah semua warga desa Rangkat
sudah tahu bahwa antara paman dan Uleng punya hubungan istemewa?
“Paman
petani lagi malahan yah sama tante Uleng? Paman petani nggak cembulu?”
Sinar terus saja nyerocos dengan gaya sok dewasanya.
“Hussh, Sinar…… Gak boleh ngomong-ngomong cemburu gitu. Siapa yang ngajarin?” potong mas Hans.
“Kan,
di sinetlon Langkat Tivi begitu. Kalo pacalnya jalan sama olang lain,
kita halus cembulu. Belalti paman petani sekalang cembulu……,” dengan
polosnya Sinar terus berkicau.
“Sinaaaarr…… ssstt……,” mas Hans kembali mengingatkan Sinar.
“Ye……
paman petani cembulu…… paman petani cembulu…… paman petani cembulu sama
tante Uleng……” Sinar bersorak-sorak di pos Hansip sambil guling-guling.
*
*
*
Episode
cinta DesaRangkat ternyata tambah kusut dan mengasyikkan, benih-benih
cinta bertaburan dimana-mana. Berikut episode lanjutannya yang disambut
teman-teman. Buah karya yang saling bersahutan. Yang mau berpartisipasi,
silahkan melanjutkan dengan bahasa dan ciri khasnya masing-masing. Mari
semai benih-benih cinta untuk kedamaian.
Berikut seri episode lainnya hasil karya teman-teman:
3. Yang Terluka
17. Lagi Sensi
18. Terapi Cinta
21. Piano dan Senja
No comments:
Post a Comment