“Aku kan tidak termasuk salah satu “R” yang disebut-sebut jeng Pemi, kok mas Hans cemberut sama aku sih?” paman petani bertanya.
“Urusan “R” bukan apa-apa bagiku, paman.Tapi ada yang lebih gawat neh,” sahut mas Hans dingin.
“Memang apa lagi……?”
“Aku dikasih waktu satu bulan ama jeng Pemi untuk ngasih ketegasan, kalau tidak…………”
“Kalau tidak kenapa, mas Hans……?”
“Kata jeng Pemi, Kalau tidak…… Berarti hubungan kami…… FINISH…!!” lanjut mas Hans sambil menyilangkan tangan di lehernya.
“Oh, tidaaaakk……” paman petani terpekik kaget begitu mendengar dahsyatnya ultimatum dari jeng Pemi.
Sontak paman petani langsung terkulai lemah sebelum jatuh ambruk di bangku pos Hansip
“Lo…… paman…… paman petani bangun…… jangan pingsan dulu…!!” pekik mas Hans.
Mas Hans kebingungan dan panik. Paman petani butuh pertolongan darurat. Harus segera disadarkan dengan bantuan nafas buatan.
“Hei
penyair, jangan bengong saja. Cepat bantuin neh, paman petani pingsan,”
teriak mas Hans pada Rey, si penyair jalanan yang dari tadi ikut
mendengarkan pembicaraan.
Dan
dengan sigapnya si penyair memberikan nafas buatan pada paman petani.
Sementara mas Hans mundur beberapa langkah . Mengamati dengan seksama
bagaimana cara si penyair jalanan memberikan nafas buatannya pada paman
petani.
********
Seri episode sebelumnya:
- Paman Petani Jatuh Cinta
- Muka Uleng Merona
- Yang Terluka
- Ketika Kembang Layu
- Cinta Setaman
- Duka Si Kembang
- Cinta yang Terpendam
- Annisa, Janda di Ujung Desa
- Sorot Mata Cinta
- Gundah Hati Jeng Pemi
- Rajawali VS Penyair
- Misi si Pustakawati
- Ada Apa di antara Paman Petani, Deasy, Uleng, dan Lala
- Paman Petani Cemburu!
- Jeng Pemi, Juragan Siap!
- Tertusuk Duri Cinta si Tante
- Lagi Sensi
- Terapi Cinta
- Pindah Rumah ‘n Gossip Desa Rangkat
- Gemericik Sungai Rangkat
- Piano dan Senja
- Masih Adakah…?
- Analisis Cinta
- Ungkapan Cinta Paman Petani
- Debaran Di Hati Uleng
- Rajawali Mencari Hati
- It`s Now or Never
- Putri Narsis Dan Rena Menghilang
- Rasa Dalam Diam
- Mas
No comments:
Post a Comment