Bandar
udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Terminal kedatangan penuh sesak. Pak RT
Ibay menyeka peluh di dahi. Satu koper berisi oleh-oleh belum
ditemukan.
“Warnanya pink, ada gantungan kartu nama IBAY LEBAY,” lapornya pada petugas bandara.
Pak RT Ibay menuju pintu keluar. Keringat makin deras bercucuran. Terbayang olehnya, wajah kecewa pak Astoko Datu
karena oleh-oleh untuknya hilang. Dengan sisa-sisa pengharapan agar
kopernya ditemukan kembali, pak RT Ibay naik andong menuju kediaman pak
Astoko.
Tut… tut… tut…. Ponsel pak RT Ibay berbunyi, panggilan masuk dari bu RT Selsa.
Wajah pak RT Ibay pucat. Bergegas putar arah kembali ke bandara. Bukan cuma oleh-oleh, kini bu RT pun hilang di bandara.
***
No comments:
Post a Comment