Thursday, May 17, 2012

Bukan Hanya Sebatas Kedatanganku Saja

Kamu adalah ketakutanku akan cinta…. Kamu adalah ketidakakuanku akan sayang…

Satu baris kata yang tidak bisa kau mengerti dengan baik. Aku benci berada pada waktu dimana kau harus kembali menghilang berbaur dengan segala rutinitas. Saat pesawat itu melarikanmu jauh dariku, saat aku sadar sebentar lagi kau akan hilang. Sampai nanti tiba lagi waktunya saat kamu akan berkata seperti hari ini,
“Bella… Aku berangkat ke Jakarta besok…..”
Kali ini aku tidak ingin kehilangan semua waktuku bersamamu. Aku sedang lelah, aku penat…
Masih bisa disebut kekasihkah, atau entah atas nama apa. Aku selalu bersemangat saat kau datang ke Jakarta-ku. Sama dengan luapan perasaan rindu yang selalu kau sampaikan. Kata sayang dan cinta sama-sama sudah kuhindari sejak pertemuan terakhir kita. Biar kusadur semua hanya dalam ungkapan,
“Kita itu hanya ada aku….. Dan kamu…..”

Setibamu di tempatku, kau langsung menelponku.  Kau menungguiku di lobby mall, karena aku masih harus bertemu dengan rekananku. Kau terus  mengirimkan pesan bertubi-tubi, memintaku segera menyudahi meetingku.
“Lelah dan sangat membosankan disini…..” katamu.
Memang sudah hampir dua jam, dan aku hanya bilang…
“Tunggu sebentar lagi……” apalagi yang kupunya selain jawaban itu dan kata maaf…?
**********
Hufft…., akhirnya selesai juga. Aku langsung menahanmu dan memintamu menunggu sebentar lagi.
”Aku sudah di parkiran, sayang…. Apa kamu pikir aku nggak kangen sama kamu…..?” ujarku merajuk.
Kamu langsung menutup teleponmu. Aku tersenyum, aku tahu sekali, kamu pasti menungguku. Sikap cepat marahmu tak pernah hilang darimu. Justru itu yang selalu membuatku gemas merindumu.

“Lama sekali meetingnya, apa kamu tidak merindukanku….?“ tanyamu dengan tatap yang selalu membiusku, hingga masuk kedalam dunia yang hanya ada aku dan kamu. Tanpa logika.
“Iya, aku kangen sekali sama kamu, Ren…” sahutku, dan kamu menarikku ke dalam pelukanmu.
Aku mengijinkanmu mereguk rindu itu, meski berkali-kali hatiku bersuara….
“Lihat saja, sebentar lagi dia akan meninggalkanmu lagi…..”
Ahhh, aku sudah tidak peduli… Aku hanya ingin menikmati kehadiranmu kali ini. Bosan juga selalu beradu argumen dan hasilnya selalu bertengkar. Tidak seperti biasanya, kali ini semua terasa manis. Bahkan terlalu manis jika harus kuhamparkan kenyataannya bahwa kamu hanyalah rasa sesaat. Bukan untuk kugenggam lebih lama dari ini.
Ketidak mungkinan untuk kita, sering membuatku ingin sudahi saja semuanya. Berkali-kali kau katakan betapa berartinya aku untukmu, tetap saja aku tak bisa jelaskan artimu untukku. Keraguan yang selalu meneguhkan angkuhku untuk berkata cinta di depanmu.
Kupejamkan mataku, dan kubiarkan kamu meninggalkan jejak lebih dari sebelumnya. Sekejap, angkuhku-pun luruh. Menanggalkan rasa tak percayaku, meyakini bahwa getar ini juga bisa jadi milikku. Miliki saja aku malam ini, bersama dengan segala ucap cintamu padaku. Aku menyerah, sayang…..
**********
Tanganku tak terlepas dari handphone-ku pagi ini. Semakin banyak kata yang terketik mesra, seperti sembilu yang menusuk perlahan.  Lagi-lagi bermain dengan pedih yang sudah kuhafal mati. Sebentar lagi, pesawat itu akan kembali membawamu terbang. Dan kamu hilang dengan manisnya disana. Meski seperti ada yang terangkat dari hatiku, tiap kali kau sudah harus matikan handphonemu.
“Aku disini tetap memaknai cinta yang hanya sebatas kedatanganmu saja…..”



**********


___________________________
13271420301801784096

Aku belum terlalu jauh melangkah. Masih dua belokan lagi sebelum lorong terakhir menjelang pintu pesawat. Kuhentikan langkah sejenak untuk menatapmu dari tempatku berdiri. Ternyata dirimu masih berdiri disitu, hampa tanpa ekspresi. Sejenak kita saling bertatapan. Dan untuk terakhir kalinya saling melambaikan tangan, menutup pertemuan kita pada kedatanganku kali ini.
“Aku harus pergi, sudah cukup pertemuan kita kali ini…..”
Engkau terus menghujani handphone-ku dengan puluhan pesan singkatmu. Akupun selalu bersemangat membalasnya, meskipun dengan sembunyi-sembunyi. Untuk menghindari pandangan pramugari yang hilir mudik kesana kemari.
Dulu, selalu saja aku membenci momen seperti ini. Kedatangan yang selalu di akhiri dengan kepergian. Dan pertemuan yang selalu beriringan dengan kata perpisahan. Tapi kini aku mulai memaknai arti dari setiap kedatangan dan kepergianku.
Aku dan kamu, adalah sebuah peran dalam bentangan rentang waktu. Bertemu di satu titik, hanya pada waktu dan periode tertentu.
Aku dan kamu, adalah sebuah kata ketakutan sekaligus kebencian. Takut dan benci pada kata perpisahan, di akhir masa pada setiap kedatanganku.
Aku dan kamu, adalah sebuah rinai kerinduan. Yang melebur di setiap kali kedatanganku, dan kembali menggemuruh di saat kepergianku.
Aku dan kamu, adalah sebuah penjemputan. Penjemputan separuh nafas untuk kembali merengkuh bagian nafas yang tertinggalkan sebelumnya.
Aku dan kamu, yah…. memang cuma ada kita. Tanpa ada siapapun yang tahu, tentang perjalanan kedatangan dan kepergian cinta.
**********
Deru mesin pesawat mulai menggerung, berancang meninggalkan landasan untuk membawaku pergi menjauh darimu. Dari hari-hari mu, dan dari Jakarta-mu.
Dulu, pada setiap kedatanganku yang terdahulu. Aku tak pernah tahu bahwa ada sesuatu yang selalu kubawa darimu, di setiap kepergianku. Padahal dia selalu hadir bersama kepergianku, meskipun betapa jauhnya aku. Baru di kedatangan yang sebelum kedatangan kali ini aku menyadarinya.
“Yaitu rinai rindu-mu…..”
Karena rinai rindu-mu itulah aku selalu datang di setiap kesempatanku. Dan tidakkah kau tahu? Bahwa selalu ada sesuatu yang kutinggalkan padamu disetiap kedatanganku?
“Yaitu separuh nafasku….”
Separuh nafasku itu selalu tinggal padamu, dan menemani hari-harimu meskipun aku jauh darimu.
Padaku ada rinai rindumu. Dan padamu ada separuh nafasku. Rinai rindumu dan separuh nafasku, adalah bentuk ikatan kita. Ikatan antara aku dan kamu. Supaya kita bisa saling percaya, bahwa aku dan kamu selalu ada.
“Bukan hanya sebatas kedatanganku saja…..”
**********


___________________________


Postingan kolaborasi “Icha” Moussycha dan Hans Rangkat


Ilustrasi from image google search

No comments:

Post a Comment