Wednesday, May 16, 2012

Beri Aku Garansi, Ku Tak Mau Menjanda Ketiga Kali

Fiksi hasil kolaborasi “Duet LEBAY” antara Hans (Triansyah PJ) dan Kembang (Ningwang D Agustin) dalam rangka Festival Fiksi Kolaborasi-Kompasiana.
<>^<>


13004031951182311137“Mas Hans……… Sesungguhnya memang ada satu pria yang kutunggu, tapi dia selalu mengulur waktu. Lelah sudah hati ini menanti. Kembang tak ingin sendiri lagi. Jika mas Hans memang serius ingin mendampingi. Maka mas Hans yang Kembang pilih,”
Kembang dan Hans saling berpandangan.
“Siapa pria itu, Kembang?” tanya Hans dengan hati bergejolak.
“Dia…… mas Repotter, tapi sampai sekarang dia tetap tak kunjung datang menjemput hati,” pelan suara Kembang menjawab.

Hati Hans bergemuruh mendengar nama Repot-ter disebut. Repot-ter adalah seorang wartawan Rangkat TV. Merupakan sahabat karib Hans. Bahkan hubungan mereka sudah seperti saudara. Pernah sama-sama berjuang bertahan hidup diperantauan. Hans menjadi ragu, antara terus berusaha untuk mendapatkan Kembang, atau mengalah demi menjaga hubungan persaudaraan dengan Repot-ter.
“Mungkin memang seharusnya aku pergi, meski aku tak yakin apakah sanggup untuk pergi meninggalkanmu,” getir suara Hans terdengar.
Bulir bening mengalir dari pelupuk mata Kembang. Mengiringi langkah Hans yang dengan gontai beranjak pergi. Tinggallah Kembang sendiri dipenghujung petang.
Ingatannya kembali ke masa dua tahun silam. Ketika tragedi kematian Erwin, suaminya yang tewas tenggelam ketika mereka berbulan madu di air terjun gunung Naras desa Rangkat. Hatinya tercabik ditinggalkan suaminya dengan cara yang sangat tragis.
1300403347107001754213004034592082437334Setelah kematian Erwin, Rey hadir di kehidupannya. Memberikan warna indah pada hari-hari terberatnya sejak ditinggalkan Erwin. Bersama Rey, Kembang kembali bangkit menapaki hari-harinya.  Pesona dan ruh cinta Erwin seakan muncul pada diri Rey. Hingga Kembang yakin melabuhkan cintanya pada biduk yang di bawa Rey. Ucap dan ikrar janji untuk saling setia diucapkan dalam ikatan pernikahan.
Tapi ternyata takdir berkata lain. Ikrar dan janji hanyalah sebuah coretan. Pernikahan mereka hanya bertahan sebulan. Rey berlalu dengan meninggalkan segala kepedihan. Begitu mudahnya Rey tergoda dengan Acik, mantan saingannya dalam pemilihan ketua Karang Taruna Rangkat.
Kembang sempat limbung ketika tahu Rey dan Acik akan bertunangan. Meskipun akhirnya 

pertunangan itu tidak pernah terjadi. Karena Acik belakangan tahu bahwa Rey adalah mantan suami Kembang, sahabat karibnya sendiri. Acik adalah korban rayuan syair-syair memabukkan dari seorang Rey yang memang berprofesi sebagai penyair jalanan.
Berpisah dari Rey, Kembang hidup dalam kesendirian. Dalam kesendiriannya, ada banyak pria yang mencoba menawarkan hati pada Kembang. Namun trauma kegagalan masa lalu telah membuat kembang menjadi plin-plan. Hingga akhirnya menyakiti hati banyak pria. Ketika didekati pria, Kembang memanja. Ketika mulai mendekati hubungan serius, Kembang malah mundur selangkah demi selangkah.
Hal itu terjadi karena Kembang hidup dalam trauma ketakutan. Ya, ketakutan dan kekhawatirannya akan menyandang gelar janda untuk ketiga kalinya. Itulah yang membuat Kembang tak juga menentukan pilihan. Hingga hanya menggantungkan cinta di hati para pria yang berharap cintanya.
13004030531693167073Dari sekian banyak pria, adalah Repot-ter, yang bisa menenangkan hati Kembang. Pesona cintanya telah membuat Kembang pulih dari rasa ketakutannya. Kembang terlanjur memantapkan hati untuk segera mengakhiri kesendiriannya. Kepasrahan hati telah sepenuhnya dilabuhkan pada Repotter. Namun bagaikan panggung sinetron, cinta tidak selamanya segera menyatu.
Kini, gantian Repot-ter lah yang malah menggantungkan pengharapan Kembang. Alasannya karena Repot-ter masih menunggu kepastian kekasihnya terdahulu. Kekasihnya itu pergi ke luar negeri dan sampai sekarang belum kembali. Hingga akhirnya Kembang terombang-ambing dalam penantian.
Hans hadir belakangan. Pria yang berprofesi sebagai Hansip ini hidup sendiri. Jeng pemi,1300403749791441143 si tukang pijat keliling kekasihnya, pergi berbulan-bulan untuk berguru menjadi peramal. Keasyikannya berguru untuk menjadi seorang peramal, membuatnya melupakan Hans.
Hans datang dengan segala pesona cinta yang tak mampu dilukiskan. Inilah cinta yang sebenarnya cinta. Dan untuk pertama kalinya Kembang merasakan cinta putih yang begitu agung.
Namun seminggu yang lalu Rey kembali datang bersimpuh dihadapan Kembang.  Rey mencoba mengurai kembali ikrar dan janji yang pernah mereka torehkan dahulu.
“Aku datang kembali karena janji dan ikrar kita dulu. Aku telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku. Yaitu meninggalkan kamu. Dan demi janji itu, aku datang kembali mengharap maaf darimu,” Rey menatap Kembang begitu hangat saat itu.
Kembang tak mampu menjawab. Kepingan retak hatinya masih berserak. Baginya takdir adalah suatu kepasrahan yang harus dijalani. Siapakah yang akan mendampingi dikehidupannya kelak, biarlah takdir yang memutuskan.
Diambilnya buku diary tempatnya berbagi perasaan hati. Dituliskannya bait demi bait, diungkapannya segala  perasaannya. Diiringi doa khusyuk pada sang pencipta, sebagai bentuk pengaduannya.
-^-
Ragu membayang membentengi rindu
Menyiksa pecinta dalam harap hati
Lelah sudah berkelana di rimba hati
Mencari tempat bermanja diri
Tuhan…. Beri petunjuk untuk memilih….
-^-
Bimbang kian menyiksa
Siksa batin, jiwa, dan rasa
Hati mana yang kan menahtakan cinta?
Memberi damai dan menjaga
-^-
Dia yang menatap ke dalam hati,
adalah dia yang kupilih
Dia yang berpendirian teguh,
kan kujadikan dermaga berlabuh
-^-
Di kehidupan Kembang sekarang, ada tiga pria yang tengah menanti jawaban takdir. Hans yang menawarkan hubungan baru. Rey yang kembali karena ikrar dan janji mereka dahulu. Serta Repotter yang masih mengulur-ulur waktu.
“Siapapun diantara kalian bertiga, tolong beri Kembang garansi. Garansi supaya tidak akan ada perpisahan lagi. Kembang tak  mau menjadi janda untuk yang ketiga kali. Kembang rela jika menjanda hanya karena takdir kematian. Biarlah maut yang memisahkan, bukan karena percekcokan atau karena pengingkaran kesetiaan…”
Demikian bunyi pesan dari Kembang di inbox Facebook ketiga pria itu.
<>^<>

130040491063176554


***Fiksi ini juga sebagai fiksi pembuka seri Episode Cinta Rangkat jilid-2.  Merupakan kelanjutan dari seri Episode Cinta Rangkat jilid-1. Sekaligus sebagai ajakan bagi para penikmat fiksi untuk bersama-sama ikut berpartisipasi dan saling berbagi fiksi.***
Terimakasih pada teman-teman Rangkaters yang sudah secara sukarela menjadi obyek penderita dalam fiksi lebay ini.
Salam hangat dari Hans & Kembang (Duet Lebay) untuk kemajuan fiksi.
Untuk membaca tulisan para peserta FFK yang lain, maka dipersilahkan mengunjungi blog Kampung Fiksi berikut: KampungFiksi@Kompasiana

No comments:

Post a Comment