Thursday, May 17, 2012

[FF100K] Mati

Aku kembali terkulai lemah. Tirai itu tetap tak mampu Aku sibakkan. Tirai tipis antara Aku dan mereka.
“Bangun, Papa….” itu suara Laura, Bidadari kecilku.
“Sayang, jangan menyerah….” yang itu adalah suara Natasha. Aku menyebutnya sebagai Peri pengisi hari-hariku.
“Ikutlah denganku, ada tempat yang lain untukmu…” terdengar suara yang lain.
Aku menoleh pada sumber suara. Dibalasnya tatapanku dengan hangat. Aku kini berada diantara dua pilihan. Mengikuti ajakannya, atau kembali berusaha menyibak tirai itu.

“Ayolah…..” ajaknya sambil menyentuh ubun-ubunku.
Aku mengangguk.
“Papa..….” diiringi tangisan Peri dan Bidadari kecilku.
Sesaat kemudian Aku merasa ringan, melayang terbang. Meninggalkan mereka dan jasadku yang terbaring. Mati.

___________________



* FF 100 kata lainnya: Rejeki di Sunatan Massal, Fahmi Tahu Jalan Pulang, Fahmi Kecil dan Ganco Pengais Rejeki,  Tamu Terakhir NatashaEmpat Kata SajaGerombolan PolitikusKesaksian AngieMeminang NatashaBurung Goreng Spesial untuk AjengBagi-bagi KueAtraksi Barongsai, Kandas di Truk TramtibAndai Aku Sekuat LimbadLumpia Basah.

No comments:

Post a Comment