Dari ECR ke panggung Kompasianival 2011 (doc. Desa Rangkat) |
Bagaikan cendawan di musim hujan, yang akan
tumbuh dan bermekaran dimana-mana. Kehadiran cinta di desa Rangkat juga terus
tumbuh dan bermekaran di setiap pelosoknya.
Ada penantian cinta di kediaman pak Nov, sang novelis Rangkat. Dua orang anaknya
yaitu Asih dan Acik, keduanya sama-sama sedang dilanda gelombang
cinta. Harapan dan pengharapan dari seorang Firman telah membuat keduanya melayang. Kemanakah
cinta Firman akan berlabuh? Terlalu dini dan dangkal untuk merabanya sekarang.
Cinta sepenuh hati adalah peran hidup yang teramat sejati. Butuh perjuangan dan
keteguhan hati untuk memilih.
ECR-4 (Episode Cinta Rangkat-4) terus merambat
dan menjalar. Tiap hamparan lahan adalah ladang tempat untuk menghadirkan dan
menantikan kehidupan penuh cinta. Terlebih lagi kehadiran Mahar, si janda pengusaha yang tiba-tiba masuk
dalam buaian cinta.
Kegagalan hubungan cintanya dengan Bocing
si perusuh desa telah membuatnya trauma. Kepalsuan cinta Bocing membuatnya
lebih berhati-hati dalam setiap pencarian cintanya. Senandung merdu yang
dilantunkannya “Mau dibawa kemana hubungan kita…?” pada Ki Dalang Edi belum sepenuhnya terjawab.
Pencarian Kumbang berkaki emas di puncak gunung Naras(i) masih menyita waktu
dan energi Ki Dalang. Mahar masih harus bersabar mengikuti arus ECR-4. Tapi,
apakah salah jika Firman tiba-tiba hadir di masa penantiannya?
Sejenak berpaling dari rumitnya cinta mereka,
nafas cinta setidaknya telah berhembus penuh gelora di satu pojok desa. Kios
keripik kepunyaan Sekar adalah tempatnya. Dua
hati telah terpaut setelah terombang-ambing sejak lama. Penjemputan dan
penantian cinta telah sampai pada titik tertingginya. Ijab qabul sempurna dari
seorang lelaki bernama Chevil telah membuktikannya.
Satu lagi pasangan hidup di lembah fiksi telah terbina. Menyusul pasangan
berbahagia yang telah hadir sebelumnya, yaitu pasangan pak RT Ibay dan istrinya, Jingga Rangkat. Semuanya melalui proses dalam
kusutnya ECR-4 yang terus bergema.
Para pemeran ECR narsis di acara Kompasianival, Desember 2011 (doc. Desa Rangkat) |
Kisah percintaan di desa Rangkat selalu menarik
untuk diikuti. Selalu menggelitik untuk diamati. Dan selalu menggoda untuk
diusili. Gaung cinta senantiasa saling bersahut dan bertaut. Berbalut kekusutan
dalam romansa yang mengaduk-aduk perasaan, semuanya melebur dalam kusutnya
cinta Episode Desa Rangkat (ECR) yang kini mulai memasuki penghujung episode
ke empat.
Ada banyak cinta para Dara dan Arjuna di desa
yang terletak di lembah fiksi. Desa yang berlatar menjulangnya gunung Naras(i)
yang hijau. Desa yang dialiri aliran jernih sungai Rang-kaian Kat-anya.
Dan desa yang dihuni para perangkai, petani, dan pengrajin kata-katanya.
“Ladang kata-kata cinta di desa kita dipenuhi
aksara berbunga-bunga. Mahkota cintanya telah bermekaran menunggu dipetik para
pemujanya. Tidakkah kau ikut tergoda, Hans?” ucap Mommy
pada suatu penghujung senja di balai desa. Kebaya renda-renda untuk Teteh Kades
yang sudah terlalu lama dititipkan padanya terus dipegangnya.
Hans terdiam, aksara cinta seolah terlalu susah
untuk dilafalkannya. Pesona cinta di setiap jengkal desa Rangkat seakan
memerangkapnya. Bagaimana mungkin dia tidak tergoda? Dengan keyakinan hati,
kebaya Teteh Kades yang dititipkannya pada Mommy kini telah diambilnya. Siap
diantarkan pada seorang dara yang mungkin masih menunggunya. Di sana, di antara
kusutnya belukar Episode Cinta Rangkat.
Sebagian pemeran saat berkunjung ke sesepuh desa, Astoko Datu di Yogyakarta, Juli 2011 (doc. Desa Rangkat) |
Bahu-bahu yang kokoh para punggawa ECR (doc. Desa Rangkat) |
Bintang-bintang ECR (ngakunya sih…) pada narsis pada HUT Desa Rangkat di Cipanas, Oktober 2011 (doc. Desa Rangkat) |
Yang ini… pemain ECR lagi bersiap-siap dalam peluncuran Pojok Baca Rangkat, Tangerang April 2012 (doc. Desa Rangkat) |
Episode Cinta Rangkat adalah satu episode cerita fiksi
saling bersahut yang dipopulerkan oleh satu Komunitas Desa Rangkat. DESA
RANGKAT adalah desa maya di lembah fiksi. Gunung Naras(i) adalah latar yang menanunginya.
DESA RANGKAT diakronimkan sebagai Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam
meRangkai Kata. Kunjungi untuk mengenal Komunitas kami lebih dekat. Silahkan
klik link DEAR
di Kompasiana atau Desa Rangkat on Facebook
No comments:
Post a Comment