Kalimat Ijab Qobul itu mengalun sakral sangat sempurna. Ijab Qobul
ini telah mengakhiri segala derita penantian tak berkesudahanmu pada diriku. Sekaligus
mengakhiri segala kepengecutanku yang selalu mengulur-ulur waktu. Keabsahan
kalimatnya telah mengangkatmu pada jenjang yang terhormat. Sebagai Natasha yang
kini punya seorang Imam yang akan mendampingi hidupmu. Meskipun itu bukannya
aku
Tuesday, July 31, 2012
Monday, July 9, 2012
[FF] Pada Ijab Qobul-ku
Alunan ayat suci mengalun
syahdu. Menelusuri rongga-rongga jiwa, hingga menyentuh dasar kalbu. Pada
wajah-wajah semeringah dalam sungging senyum bahagia. Pada tatapan teduh
menebar restu yang berbingkai doa. Dan pada keheningan tafakur dalam tiap bait
alunan sang Qori.
Saat bahagia itu makin dekat
dalam rengkuhku. Saat dimana aku akan mengikhlaskan ragaku. Untuk menjadi
pendamping bagi seorang lelaki yang sebentar lagi akan menjadi Imam dalam
kehidupanku. Aku teramat bahagia menjelang prosesi Ijab Qobul-ku.
Aksara Cinta di Lembah Fiksi
Dari ECR ke panggung Kompasianival 2011 (doc. Desa Rangkat) |
Bagaikan cendawan di musim hujan, yang akan
tumbuh dan bermekaran dimana-mana. Kehadiran cinta di desa Rangkat juga terus
tumbuh dan bermekaran di setiap pelosoknya.
Ada penantian cinta di kediaman pak Nov, sang novelis Rangkat. Dua orang anaknya
yaitu Asih dan Acik, keduanya sama-sama sedang dilanda gelombang
cinta. Harapan dan pengharapan dari seorang Firman telah membuat keduanya melayang. Kemanakah
cinta Firman akan berlabuh? Terlalu dini dan dangkal untuk merabanya sekarang.
Cinta sepenuh hati adalah peran hidup yang teramat sejati. Butuh perjuangan dan
keteguhan hati untuk memilih.
Tuesday, July 3, 2012
[FF] Pada Cinta Jalanan
* Lirik lagu
______________
Kisah cinta kita memang tidak seheroik kisah cintanya karya
William Shakespeare. Panggung opera Romeo
dan Juliet-nya terlalu agung untuk kita tandingi. Juga jangan bandingkan kisah
cinta kita ini dengan intrik romantisnya Mark
Antony, sang jendral Romawi. Yang jatuh hati pada Cleopatra, si ratu cinta dari
Mesir. Meski
akupun sama seperti mereka, rela melepas raga demi penyatuan hati ini.
Jangan pula berharap aku bisa memberikan sesuatu yang megah
untukmu. Seperti yang Shah Jahan berikan pada kekasihnya, Mumtaz Mahal. Untuk
membangun makam agung bagi jasad istrinya berupa Taj Mahal di tepian sungai
Yamuna, di Agra yang nun jauh di sana.
Subscribe to:
Posts (Atom)