“Belantara
ini terlalu rimbun, tiap dahannya terlalu rumit untuk diurai. Aku khawatir
kelopak-kelopak bunganya akan terberai ketika coba digapai…” ceracau Hans.
“Rumit
amat, mas…” sungut Icha kesal.
“Andai
kelopaknya terjatuh, lalu terberai luluh lantak…. Apakah mahkotanya masih
terlihat anggun…?” Hans terus berceracau.
Icha
menunduk, sudut bening matanya mulai menganak sungai. Serumit inikah yang
namanya pengharapan?
“Mas,
tak perlu bermain-main dengan pengandaian. Cukup sederhanakan saja dengan
logika. Rasa ini terlalu sederhana. Jika tak sanggup kau petikkan untukku,
cukup temani Aku untuk menghampirinya. Akupun sudah puas menatapnya, meski
tanpa menyentuhnya. Sederhana sekali bukan? Seperti sederhananya rasa dalam
tiap episode Rangkat Cinta Sederhana…!”
__________
Fiksi bertema cinta dalam rangka
jelang perayaan dua tahun berdirinya Komunitas Desa Rangkat. #RangkatCintaSederhana#
adalah tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-2 Komunitas Desa Rangkat pada
19~21 Oktober nanti yang akan dirayakan di kota Bandung.
No comments:
Post a Comment