Gemuruhnya
seakan menenggelamkan suara mereka. Jatuhan airnya berdebum menghantam
bebatuan. Menciprati tubuh keduanya. Senja yang jingga di Desa Rangkat.
“Adakah
cinta yang tak pernah berakhir…?” Acik bertanya.
Yudha
tersenyum penuh makna.
“Lihatlah.…”
Yudha menunjuk ke arah air terjun.
Acik
menengadah.
“Di
hulu sana, di hutan-hutan Pinus gunung Naras(i) yang tetap terjaga. Sumber air
melimpah ruah. Begitu juga dengan cinta… Jika sumbernya terus dijaga, mata air
cinta akan terus mengalirkan rasa….” lanjut Yudha.
“Tapi,
kemanakah mengalirnya cinta..?”
“Aku
akan mengatakannya…” Yudha meraih tangan Acik.
Acik
seakan melayang tanpa rasa, pasrah. Jiwanya luruh pada senja yang jingga.
Menantikan detik-detik Yudha melafadzkan cinta.
___________________
*
Image from doc. Desa Rangkat.
*
Flash Fiction 100 kata di atas adalah dalam rangka event “Pekan Me-Rangkat
Flash Fiction 100 kata [PM-FF]”. Pemeran yang namanya dipakai untuk
postingan di atas, adalah semata-mata untuk kepentingan fiksi. Untuk melihat
karya-karya peserta lainnya, silahkan klik link tulisan ini:
FF sebelumnya: Kandas Cinta Gara-gara Dukung
Sriwijaya , Akhir Perselingkuhan
Desa
Rangkat adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam dunia
tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan bermain
peran dan fiksi bersama kami di Desa Rangkat.
No comments:
Post a Comment