Seperti
biasanya, pagi ini langkahku begitu ringan. Menyusuri tiap koridor yang
bernuansa minimalis. Dua belokan lagi aku akan tiba tepat di depan pintu
ruangan kantormu. Tak sabar hati ini ingin segera melihat lengkung senyummu.
Seperti pucuk pohon yang selalu merindu sang mentari di awal pagi.